Keluarga Alumni LSPR Salurkan Donasi Masyarakat Terdampak Pandemi melalui BAZNAS

BAZNAS menyampaikan terima kasihnya atas donasi yang diberikan. Efek pandemi yang menyasar berbagai sektor membuat BAZNAS berkomitmen terus menggandeng berbagai pihak untuk bersama-sama membantu masyarakat, Yang juga dibarengi berbagai bencana alam yang terjadi di awal tahun. Donasi dari KAMI LSPR ini akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan, serta melalui berbagai program yang dimiliki BAZNAS. Dengan adanya donasi dari alumni LSPR diharapkan makin menguatkan peran berbagai program BAZNAS dalam mencapai tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat. Ketua KAMI LSPR Taufan Teguh Akbari, mewakili civitas akademika LSPR mengatakan meski saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi, LSPR terus melakukan berbagai kegiatan sosial positif dari rumah, dan menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS yang telah membantu menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

=============

BAZNAS Gelar Pelatihan Pengolahan Rumput Laut di Luwu Timur

Kegiatan dihadiri Wakil ketua II BAZNAS Luwu Timur, dan Kepala Bidang Pendayagunaan BAZNAS Luwu Timur. Sebanyak 28 mustahik dari 3 kelompok mustahik, yakni 2 kelompok Ibu-ibu rumah tangga Dusun Salualla, Dusun Saluborro, Dusun Sambote, dan 1 kelompok remaja masjid mengikuti pelatihan ini. Selain pelatihan pengolahan rumput laut berupa pembuatan brownies rumput laut, es rumput laut dan stik rumput laut, pelatihan sayur hidroponik dan magot juga dilakukan. pelatihan ini dibagi menjadi beberapa tahap, untuk tahap awal ini peserta mengikuti pelatihan bagaimana pengolahan rumput laut dan juga managemen kelompoknya. Kegiatan ini nantinya dilanjutkan dengan pelaksanaan launching program Zakat Community Development BAZNAS. Kepala Desa Bawalipu, Solihin B. Kaniyu mengapresiasi program yang dijalankan BAZNAS, serta berharap masyarakat di sana turut aktif bermanfaat dalam program ZCD dan mandiri.

================

Mustahik Binaan BAZNAS Nikmati Hasil Panen Sayuran Terong

Hujaebi merupakan seseorang petani penyandang disabilitas akibat kecelakaan yang menyebabkan kaki kanannya tidak dapat berfungsi normal. Keterbatasan fisik tidak membuatnya berkecil hati, dengan bantuan tongkat ia terus mengais rizki yang halal dengan berprofesi menjadi petani. Waktu luang bertani ia manfaatkan untuk mengembala 10 ekor kambing milik tetangganya demi menambah pemasukan ekonomi keluarga. Hujaebi yang biasa disapa Kang Ebi ini biasa berjalan dengan tongkat dari kediamannya ke pertanian miliknya sejauh 1,5 kilometer.